Bendera negara bagian Sudan Selatan secara resmi disetujui pada bulan Juli 2005, pada saat negara memperoleh otonomi dan lebih dari dua puluh tahun perang saudara berakhir.
Deskripsi dan proporsi bendera Sudan Selatan
Bendera persegi panjang dari bendera Sudan Selatan memiliki rasio panjang dan lebar 2:1. Ini dapat digunakan secara resmi untuk penggunaan lahan apa pun. Undang-undang negara tersebut menyatakan bahwa bendera Sudan Selatan diizinkan untuk dikibarkan tidak hanya oleh badan dan pejabat negara, tetapi juga oleh warga negara tersebut. Kain itu juga resmi untuk angkatan bersenjata Sudan Selatan.
Bidang utama bendera Sudan Selatan dibagi menjadi tiga garis horizontal dengan lebar yang sama. Garis atas berwarna hitam dan melambangkan ras Afrika, yang menjadi milik sebagian besar penduduk Sudan. Diikuti dengan garis merah, mengingatkan pada pengorbanan yang dilakukan oleh rakyat dan patriot negara selama perjuangan untuk keberadaan yang merdeka. Bidang hijau terang yang lebih rendah dari bendera Sudan Selatan adalah vegetasi yang kaya di tanah ini dan tanah subur di sepanjang Sungai Nil, yang memainkan peran besar dalam kemakmuran sektor pertanian ekonomi.
Tiga garis lebar dipisahkan satu sama lain oleh dua garis putih sempit. Ini adalah simbol perdamaian di Sudan Selatan, yang sangat sulit bagi penduduk dan pembelanya. Segitiga sama sisi warna biru dipotong ke bidang bendera dari tiang. Sisinya sama dengan lebar bendera, dan di tengahnya ada bintang berujung lima. Warna emasnya melambangkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik, dan bintang itu sendiri adalah kesatuan dari semua wilayah dan panduan pemandu bagi orang Sudan. Segitiga biru merayakan perairan Sungai Nil, yang memberi kehidupan bagi banyak negara dan masyarakat Afrika.
Simbol penting bagi rakyat Sudan Selatan juga terwakili pada lambang negara. Elang di lambang adalah tanda negara yang kuat dan berani yang siap mempertahankan penaklukannya. Perisai dan tombak mengingatkan hal ini. Keinginan untuk bekerja dengan damai dilambangkan dengan sekop, dan keinginan untuk membangun negara yang legal dan beradab adalah semboyan negara.
Sejarah bendera Sudan Selatan
Perang saudara kedua berlangsung selama 22 tahun di Sudan Selatan dan berakhir dengan penandatanganan Perjanjian Naivasha. Di bawah ketentuannya, Sudan Selatan menerima hak otonom dan kemampuan untuk memiliki bendera nasionalnya sendiri, serta lambang dan lagu kebangsaan. Awalnya, bendera Sudan Selatan hari ini digunakan oleh Tentara Rakyat yang membebaskan negara itu. Pada 9 Juli 2005, itu disetujui sebagai negara bagian.