Kepulauan Tierra del Fuego adalah wilayah yang jarang penduduknya dan tidak ramah, tetapi tetap menjadi objek daya tarik bagi wisatawan. Kepulauan ini menarik orang-orang yang ingin melarikan diri dari peradaban dan menikmati satwa liar. Selain legenda yang tersisa dari penduduk asli, banyak fakta menarik terkait dengan Tierra del Fuego.
1. Nusantara mendapatkan namanya dari navigator terkenal Fernand Magellan. Pada tahun 1520, awak kapal utama Trinidad melihat sebuah pulau menakjubkan yang dihiasi dengan lampu. Komandan ekspedisi Magellan mengaitkan fenomena ini dengan gunung berapi dan mengira lampu sebagai ventilasinya. Ini adalah bagaimana nama "Tierra del Fuego" muncul.
Pada kenyataannya, cahaya itu berasal dari asal yang sama sekali berbeda. Mereka disebabkan oleh penduduk asli yang tinggal di Nusantara pada saat itu. Budaya dan kehidupan orang-orang ini primitif, dan berburu adalah satu-satunya pekerjaan. Penduduk asli hidup menurut hukum manusia gua. Misalnya, mereka membuat api dengan cara primitif dan tidak memiliki tembikar. Pada malam hari, orang India menyalakan api unggun, yang dilihat oleh anggota ekspedisi.
2. Untuk kepemilikan wilayah Tierra del Fuego pada abad ke-20, Argentina dan Chili siap untuk memulai perang, tetapi berkat intervensi Vatikan, konflik dapat dihindari. Sekarang kedua negara bagian itu berbagi nusantara bersama. Bagian selatan pulau utama milik Argentina, wilayah ini juga merupakan rumah bagi Taman Nasional Tierra del Fuego. Sisa wilayah milik Chili.
Biasanya, dalam proses pembagian wilayah baru, nasib penduduk lokal ditentukan. Namun, penduduk asli Tierra del Fuego mengalami nasib buruk. Orang Eropa tidak hanya membawa peradaban dan teknologi baru, tetapi juga virus baru. Akibatnya, karena kekebalan yang tidak memadai, semua penduduk asli nusantara mati.
3. Di wilayah Tierra del Fuego ada kota paling selatan di planet ini. Kota Ushuaia dengan cepat mendapatkan ketenaran sejak 2013. Saat ini, populasi kota mendekati seratus ribu orang. Meskipun suhu dingin sepanjang tahun, kota ini tetap menjadi tujuan wisata populer di Argentina. Juga Ushuaia adalah pemukiman terbesar di Tierra del Fuego.
Menurut beberapa versi, kota ini didirikan oleh narapidana dan penjahat yang dibawa ke Tierra del Fuego. Namun, ini tidak mempengaruhi kesejahteraan kota sekarang. Atraksi utama di Ushuaia adalah museum yang dibangun di bekas penjara, serta pelabuhan yang dilewati hampir semua kapal yang mengelilingi Amerika Selatan.
4. Ada rezim bea cukai yang ketat di Tierra del Fuego. Hal ini disebabkan kekhasan alam nusantara. Dunia alami Tierra del Fuego luar biasa dan agak rapuh, sehingga faktor eksternal kecil dapat memengaruhinya. Untuk mencegah intervensi tersebut, dibuat Biotacustoms, yang memantau semua produk makanan yang dibawa ke nusantara.
5. Fauna nusantara sepintas terlihat sangat monoton dan jumlahnya sedikit. Namun, pada kenyataannya, banyak spesies menarik yang hidup di Tierra del Fuego:
- guanako;
- rubah biru;
- tuko-tuko hewan pengerat;
- anjing magellan.
Burung seperti nuri dan kolibri juga cukup umum di Nusantara.
6. Nusantara tidak selalu menjadi bagian dari Amerika Selatan. Selama jutaan tahun, Tierra del Fuego secara bertahap terpisah dari Antartika dan segera bergabung dengan benua Amerika. Ini dibuktikan dengan ciri-ciri relief, yang sebagian besar terdiri dari formasi glasial kuno. Juga, para ilmuwan telah menetapkan kesamaan batuan di kepulauan dan di Antartika.
7. Tierra del Fuego memiliki iklim yang sangat lembab dan terus-menerus di bawah pengaruh angin barat daya. Hampir setiap hari terjadi curah hujan di kepulauan tersebut. Paling sering mereka hujan gerimis. Di timur, curah hujan jauh lebih jarang. Suhu jarang melebihi 15 ° C sepanjang tahun, yang ideal untuk pembentukan gletser.