Deskripsi dan foto Museum Tentara Nasional Indonesia (Museum Satria Mandala) - Indonesia: Jakarta

Daftar Isi:

Deskripsi dan foto Museum Tentara Nasional Indonesia (Museum Satria Mandala) - Indonesia: Jakarta
Deskripsi dan foto Museum Tentara Nasional Indonesia (Museum Satria Mandala) - Indonesia: Jakarta

Video: Deskripsi dan foto Museum Tentara Nasional Indonesia (Museum Satria Mandala) - Indonesia: Jakarta

Video: Deskripsi dan foto Museum Tentara Nasional Indonesia (Museum Satria Mandala) - Indonesia: Jakarta
Video: Virtual Tour Museum Satria Mandala Jakarta | Tur jalan jalan ke Museum Sejarah Perjuangan TNI 2024, November
Anonim
Museum Tentara Indonesia
Museum Tentara Indonesia

Deskripsi objek wisata

Museum Tentara Indonesia terletak di Jakarta Selatan. Museum ini dibuka pada Oktober 1972. Luas museum ini adalah 5,6 hektar. Museum ini juga memiliki nama - museum angkatan bersenjata "Ksatria Mandala". "Ksatriya Mandala" diterjemahkan dari bahasa Sansekerta berarti "tempat suci bagi para ksatria." Eksposisi museum terletak di tiga bangunan, beberapa pameran dipasang di jalan. Museum ini merupakan museum militer utama di Indonesia.

Ide pembuatan museum ini berasal dari guru besar sejarah yang mengajar di Universitas Indonesia, Nugroho Notosusanto. Awalnya, ada ide untuk menggunakan Istana Kepresidenan di Kota Bogor sebagai museum angkatan bersenjata. Permintaan ini diajukan kepada Presiden Indonesia, Haji Muhammad Suharto, tetapi dia menolak. Sebagai imbalannya, diusulkan untuk menggunakan Museum Wism Yaso - sebuah bangunan yang dibangun pada tahun 1960-an sebagai tempat tinggal istri Presiden pertama Indonesia Sukarno, Devi Sukarno. Bangunan ini dibangun dengan gaya Jepang. Rumah itu mulai diubah menjadi museum pada November 1971.

Terlepas dari kenyataan bahwa perbaikan museum dilakukan hingga tahun 1979, Presiden Indonesia Suharto secara resmi membuka museum pada tahun 1972. Pada saat pembukaan, hanya 20 diorama yang disimpan di museum. Pada tahun 1987, paviliun lain dibangun. Di ruang pameran, para tamu dapat membiasakan diri dengan berbagai jenis senjata, bahan praktis, dan barang-barang lain yang digunakan dalam pertempuran. Ada juga foto-foto. Beberapa pameran sangat berharga, dilarang menyentuhnya, dan beberapa bahkan tidak dapat difoto. Di udara terbuka, pengunjung dapat melihat kendaraan tempur dan perlengkapan militer lainnya.

Pada tahun 2010, museum ini terdaftar sebagai kekayaan budaya Indonesia.

Foto

Direkomendasikan: