Deskripsi objek wisata
Pusat agama Buddha terbesar, Nan Shan, terletak sekitar 50 km dari kota Sanya. Ini bukan hanya daya tarik wisata; ini menjadi tuan rumah layanan keagamaan, ritual Buddha, serta berbagai perayaan. Umat Buddha datang ke Nan Shan tidak hanya dari seluruh China, tetapi juga dari seluruh dunia.
Faktanya, NanShan adalah taman besar yang menempati hampir 50 meter persegi. km. Di sebuah pulau kecil yang didirikan khusus, yang terhubung ke pantai oleh tanah genting tipis, ada patung perunggu dewi Kuan Yin. Saya tidak percaya, tetapi tinggi patung itu adalah 108 meter. Sebagai perbandingan, Patung Liberty yang terkenal di New York memiliki ketinggian 93 m.
Salah satu kuil menampung patung Kuan Yin lainnya yang mengesankan. Itu terbuat dari emas murni dan beratnya 140 kg. Sang dewi dihiasi dengan batu-batu berharga dan duduk di atas alas batu giok putih yang berbentuk seperti bunga teratai besar. Tetapi patung ini terkenal di seluruh dunia bukan karena beratnya melainkan karena mengandung abu Buddha Shakyamuni, yang hidup 2500 tahun yang lalu dan mendirikan agama Buddha. Hal ini menjadikan patung tidak hanya sebagai simbol agama, tetapi juga sebagai objek khusus untuk pemujaan.
Nan Shan adalah kompleks yang terdiri dari sebuah kuil, lembah umur panjang dan dua taman bernama "The Path of Mercy" dan "Happiness and Well-being". Di tengah alun-alun milik Nan Shan, ada tiga kura-kura, melambangkan tiga generasi. Gambar-gambar dalam tradisi nasional ini mengingatkan akan penghormatan terhadap hari tua, kedamaian dan kesejahteraan dalam keluarga. Gong Keberuntungan juga menarik, yang harus dipukul untuk melepaskan semua kekhawatiran dan masalah.
Secara keseluruhan, Nan Shan adalah tempat yang ideal untuk mencari ketenangan dan kontemplasi. Taman dibuat sesuai dengan semua hukum feng shui dan mewakili keharmonisan manusia dan alam.
Bagi orang Cina, Nan Shan adalah standar tempat suci. Mereka datang ke sini untuk berdoa, orang meminta dewi Kuan Yin untuk memenuhi keinginan terdalam mereka. Mereka membakar dupa dan mengikat kain merah ke pohon dengan doa, dan kemudian pergi ke patung dewi untuk membungkuk. Di pintu keluar, semua pengunjung kuil ditawari untuk membeli kartu emas dengan gambar dewi yang akan membawa keberuntungan dan memenuhi keinginan.