Deskripsi objek wisata
Museum Bert Flint bertempat di sebuah bangunan bergaya Spanyol-Maroko yang telah dipugar, bersebelahan dengan istana Bahia dan Dar Si Said yang terkenal. Museum Bert Flint dibuka untuk pengunjung pada tahun 1996. Museum ini menampung pameran yang berhubungan langsung dengan Afrika Utara, yang membantu mempelajari sejarah budaya wilayah ini.
Sebelumnya, di ambang abad kedua puluh, seorang Belanda Bert Flint, seorang guru sejarah dan seni, tinggal di rumah yang sekarang menjadi museum. Penggemar perjalanan Bert Flint tinggal di rumah ini selama sekitar 40 tahun. Selama ini ia mencari benda-benda budaya dan kehidupan sehari-hari penduduk Maroko. Orang Belanda itu menjadi pendiri koleksi pertama, yang akhirnya menjadi dasar untuk penciptaan seluruh museum.
Koleksinya diwakili oleh perhiasan, alat musik, karpet dan tekstil mewah, furnitur mewah, pakaian nasional Berber, peralatan dan anyaman yang dibuat oleh tangan pengrajin lokal yang tinggal di Gurun Sahara dan Lembah Sousse. Bert Flint memperoleh banyak pameran di pasar Marrakech yang terkenal. Perhatian khusus diberikan pada seni dan tradisi Sahara dan Lembah Sousse. Ini menampung koleksi hiasan kepala tradisional Sahara dan koleksi patung dan seni Maroko yang kaya. Setiap artefak di Museum Bert Flint diberi nomor dan ditandai dengan lokasi tertentu. Paruh kedua koleksi museum ini terletak di Agadir.
Saat ini, Museum Bert Flint di Marrakech adalah sumber visual untuk mempelajari sejarah kerajinan tangan di Maroko.