Bendera nasional Republik Guinea Khatulistiwa secara resmi disetujui pada Oktober 1968, ketika negara itu memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Spanyol.
Deskripsi dan proporsi bendera Guinea Khatulistiwa
Bentuk bendera Guinea Khatulistiwa adalah persegi panjang, sisi-sisinya terkait satu sama lain dengan perbandingan 2: 3. Bendera Guinea Khatulistiwa dapat dikibarkan, menurut hukum negara itu, untuk tujuan apa pun, baik di darat maupun di laut. Dapat digunakan baik oleh warga negara maupun pejabat. Kain tersebut juga digunakan oleh angkatan bersenjata negara, serta diangkat pada kapal-kapal armada niaga, kapal pribadi dan untuk kebutuhan TNI AL.
Bendera Guinea Khatulistiwa dibagi secara horizontal menjadi tiga bagian yang sama. Garis atas berwarna hijau, bidang tengah berwarna putih, dan bagian bawah bendera berwarna merah cerah. Dari sisi tiang bendera di bidang bendera, dikeluarkan segitiga warna biru cerah, yang alasnya adalah seluruh sisi kiri persegi panjang. Di tengah kain, di dalam bidang putih, adalah lambang Guinea Khatulistiwa.
Di lambang, di perisai heraldik, pohon kapas digambarkan, yang berfungsi sebagai simbol suci bagi penduduk setempat. Di atas perisai ada enam bintang emas berujung enam, melambangkan wilayah utama Guinea Khatulistiwa: daratan dan lima pulau. Semboyan negara tertulis pada pita putih di bawah perisai, yang berbunyi: “Persatuan. Perdamaian. Keadilan . Lambang pada bendera Guinea Khatulistiwa bertepatan dengan lambang resmi negara, diadopsi pada tahun 1968.
Warna bendera memiliki arti tertentu dan tidak dipilih secara kebetulan. Biru melambangkan perairan Atlantik, mencuci tanah Guinea Khatulistiwa. Putih secara tradisional adalah warna kedamaian dan niat baik. Bilah hijau adalah pengingat akan sumber daya alam negara yang kaya dan pentingnya produksi pertanian. Bidang merah pada bendera Guinea Khatulistiwa adalah penghargaan untuk para pejuang keadilan dan kemerdekaan yang memberikan hidup mereka selama pertempuran.
Sejarah bendera Guinea Khatulistiwa
Hingga 1968, negara itu secara kolonial bergantung pada Spanyol dan bendera Spanyol berfungsi sebagai simbolnya. Perjuangan untuk kedaulatan dimulai pada akhir abad ke-19 dan berlangsung selama sekitar tujuh puluh tahun. Pada tahun 1968, para patriot mencapai proklamasi kemerdekaan negara dan bendera Guinea Khatulistiwa mengambil tempat yang seharusnya di tiang bendera.