Mungkin tengara Amsterdam yang paling terkenal, Distrik Lampu Merah selalu menjadi tempat daya tarik bagi semua persaudaraan turis, dan kadang-kadang pada malam pertama. Buah terlarang dikenal paling manis, dan para pelancong ingin melihat dengan mata kepala sendiri bagian kota tempat pendeta cinta mengatur bola. Lentera merah di Belanda muncul pada Abad Pertengahan dan menjadi simbol perasaan korup selama berabad-abad.
Hei pelaut, kamu sudah berlayar terlalu lama
Kawasan yang disebut Red Light District ini terletak di jantung kota tua. Kembali pada abad XIV, banyak tempat minum dibuka di sini, di mana, karena kedekatannya dengan pelabuhan, para pelaut yang pergi ke darat sering berkunjung. Perjalanan panjang itu melelahkan, dan tuan-tuan yang beruntung di laut membutuhkan relaksasi dan inspirasi. Gadis-gadis dengan kebajikan yang mudah menyukai kuartal ini, dan kemuliaan kota wakil yang tidak terlalu menyenangkan bercokol di Amsterdam.
Pihak berwenang berusaha memulihkan ketertiban dengan membatasi pergerakan PSK dalam kerangka satu blok kota dan mewajibkan mereka membawa lampion merah. Belanda perlahan tapi pasti memulai jalur legalisasi prostitusi, yang terjadi pada tahun 2000. Saat ini, Red Lanterns merupakan atraksi populer dan kawasan bisnis, tempat perwakilan serikat pekerja tertua di planet ini bekerja.
"Dinding" menjaga pertahanan
Di lokasi Distrik Lampu Merah saat ini di Belanda, pernah ada benteng abad pertengahan. Itulah sebabnya penduduk setempat menyebut jalan-jalan ini "stenochki" di antara mereka sendiri - De Valleties. Sama-sama menarik untuk berjalan di sini baik siang maupun malam. Di bawah sinar matahari, beberapa jendela tempat gadis-gadis menawarkan barang, seperti yang mereka katakan, wajah, biasanya kosong, tetapi ada kesempatan untuk melihat arsitektur penuh warna dari Amsterdam tua. Perwakilan dari profesi kuno, yang keluar pada siang hari, sibuk dengan hal-hal biasa sambil menunggu klien, dan karena itu Anda bahkan dapat mencoba mengambil beberapa gambar tanpa terasa.
Hal-hal kecil yang bermanfaat
Sangat mudah untuk menggunakan jasa pelacur di Red Light District di Belanda. Cukup menunjukkan minat, dan pintu yang disayangi akan terbuka sedikit.
- Dari 60 hingga 120 rubel Eropa dihabiskan dengan seorang gadis selama 20 menit di apartemennya. Mereka mengatakan bahwa memanggil ambulans "di rumah" bahkan lebih mahal.
- Tidak terlalu banyak merusak dompet keluarga, tidak seperti layanan pelacur, akan berkunjung ke Museum Erotika yang menarik dan informatif, yang terletak di distrik yang terkenal itu.
- Hati-hati! Pemotretan apa pun di Distrik Lampu Merah Belanda dilarang, tetapi senyuman atau ciuman udara menghasilkan keajaiban, dan gadis-gadis terkadang berpose untuk penonton yang ramah dengan rela.