Banyak kota Italia yang siap bersaing dengan Roma, kota di mana semua jalan mengarah. Tetapi banyak turis pertama-tama bermimpi untuk pergi ke Venesia yang indah, di mana pemandangan dapat ditemukan di setiap belokan. Simbol heraldik utama, lambang Venesia, juga siap menceritakan banyak legenda tentang masa lalu sejarah kota yang menakjubkan di atas air ini.
Singa Santo Markus
Secara komposisi, lambang Venesia terdiri dari dua elemen penting - perisai dengan bentuk yang sangat indah, agak langka, dicat biru, dan hiasan kepala yang berharga.
Gambar sentral pada perisai adalah singa pemangsa yang tangguh, yang digambarkan menghadap penonton. Fitur kedua dari gambar itu adalah bahwa hewan itu sedang memegang sebuah buku dengan teks dalam bahasa Latin. Singa adalah simbol Santo Markus. Secara total, empat penginjil dikenal dalam sejarah agama Kristen, yang masing-masing memiliki simbolnya sendiri - singa, banteng, elang, dan manusia (atau malaikat).
Mark the Evangelist berhubungan langsung dengan Venesia. Ketika Alexandria diduduki oleh Muslim, para pedagang Venesia, mendengarkan permintaan Doge Giustiniano Partechipazio, secara diam-diam memindahkan relik suci orang benar itu. Dan meskipun Saint Theodore dianggap sebagai santo pelindung pertama Venesia, seiring waktu ia secara signifikan digulingkan oleh Saint Mark dan pada saat yang sama menjadi pelindung kota.
Karena kenyataan bahwa peninggalan santo muncul di sini, kota ini menjadi pusat ziarah bagi penduduk Eropa abad pertengahan. Setelah itu, pihak berwenang Republik Venesia memutuskan untuk memperkenalkan singa St. Mark dalam gambar lambang.
Damai untukmu
Singa pada tanda heraldik Venesia bukan hanya hewan pemangsa, simbol penginjil. Di cakarnya ia memegang sebuah buku dengan frase dalam bahasa Latin - PAX TIBI MARCE EVANGELISTA MEUS. Teks ini dapat diterjemahkan sebagai salam untuk Santo Markus, kegembiraan orang-orang Venesia tentang keselamatan kuil Kristen dari tangan para penakluk Muslim.
Adalah penting bahwa gambar singa yang memegang buku di cakarnya dianggap sebagai simbol armada Venesia (baik pedagang dan militer), dan ditempatkan tidak hanya pada lambang, tetapi juga pada bendera kota. Salah satu fakta paling menarik dicatat oleh para sejarawan - selama perang, sebuah buku di tangan pemangsa diganti dengan pedang, seolah-olah mengingatkan bahwa penduduk siap mempertahankan perbatasan kota tercinta dan berada di bawah naungan singa yang tangguh.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Venesia saat ini, salah satu hiburannya adalah mencari gambar simbol utama yang tersembunyi di sudut-sudut terpencil kota. Apalagi singa itu masih memegang buku dengan satu kaki, dan mengangkat yang lain, seolah menyambut tamu yang menemukan tanda itu.