Deskripsi objek wisata
Museum Mesir di Kairo adalah salah satu gudang utama warisan sejarah Mesir dan sangat populer di kalangan wisatawan karena skala dan jumlah pamerannya yang mengesankan, yang melebihi seratus dua puluh ribu unit. Bangunan museum dibangun pada tahun 1900, dan koleksi museum mulai dikumpulkan pada tahun 30-an abad ke-19. Sebuah organisasi pemerintah khusus telah dibuat, yang mengambil alih fungsi mengumpulkan dan melestarikan pameran unik. Museum ini terdiri dari seratus ruangan terpisah yang berisi temuan-temuan dari era firaun, yang ditemukan selama penggalian di seluruh negeri. Urutan kronologis dilacak dalam eksposisi.
Lantai pertama dipenuhi dengan patung, berbagai kapal, batu nisan dan monumen sejarah kuno lainnya. Lantai dua didedikasikan untuk semua temuan, patung, dan perhiasan yang terkait dengan makam Tutankhamun dan makam lainnya. Ada aula dengan iklim mikro khusus, di mana mumi yang ditemukan oleh para arkeolog pada waktu yang berbeda disimpan.
Museum ini unik dengan adanya tahta emas Tutankhamun yang terkenal di dunia, di mana terdapat batu-batu berharga dan gambar firaun dan istrinya. Unit patung tertua terletak di sini, yang sudah ada sejak tiga milenium keberadaannya. Tiga sarkofagus yang terbuat dari emas murni, dengan berat masing-masing sekitar seratus kilogram, sangat berharga. Berkat pameran lain, seperti burung dari Sakkara, orang bisa membayangkan betapa dalamnya pengetahuan tentang kehidupan yang dimiliki orang Mesir kuno.
Dua orang dianggap sebagai pendiri dan inspirator ideologis museum. Yang pertama adalah penguasa Mesir, Mohammed Ali, yang dengan dekritnya melarang ekspor barang antik ke luar negeri. Yang kedua adalah orang Prancis Auguste Mariette, yang menjadi direktur pertama Museum Kairo dan Layanan Barang Antik Mesir. Awalnya, museum menempati empat kamar di rumah tempat Mariette menetap, di tepi Sungai Nil. Dan baru pada tahun 1902 diputuskan untuk membangun gedung untuk museum di pusat kota Kairo.