Deskripsi objek wisata
Museum Tekstil di Jakarta berisi koleksi tekstil megah yang dibawa dari seluruh pulau yang terletak di Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terdiri dari 5 pulau utama dan sekitar 30 pulau kecil. Setiap pulau adalah unik dan penduduknya memiliki budaya, adat istiadatnya sendiri, oleh karena itu semua pameran yang disajikan di museum sangat berharga, dan juga akan menarik bagi mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang budaya timur Indonesia.
Bangunan museum dibangun pada awal abad ke-19. Bangunan ini awalnya milik pribadi dan dibangun untuk seorang pengusaha Prancis. Arsitektur bangunannya neoklasik dengan elemen barok. Selama keberadaannya, rumah tersebut telah berganti banyak pemilik. Awalnya dibeli oleh kantor perwakilan Republik Turki di Batavia. Pada tahun 1942, rumah itu dijual lagi, kali ini dibeli untuk markas partai Barisan Keamanan Rakyat pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1947, gedung itu disewa oleh Departemen Sosial, yang kemudian menjadi Institut Lansia. Selanjutnya, rumah itu diserahkan kepada pemerintah kota, dan sudah pada tahun 1978, pada bulan Juni, peresmian Museum Tekstil oleh Ibu Siti Khartinah, istri Presiden kedua Indonesia, Haji Mohammed Suharto.
Koleksi museum berisi berbagai jenis tekstil tradisional Indonesia, termasuk batik Jawa. Anda juga dapat melihat tekstil orang Bataki, mengagumi pola indah dan warna cerah produk tenun menggunakan teknik ikat, dilakukan secara eksklusif dengan tangan. Selain itu, museum menampilkan alat dan peralatan tradisional yang digunakan untuk memproduksi tekstil.