Deskripsi objek wisata
Museum Oriental terletak di dekat Jembatan 25 April, yang membentang di atas Sungai Tagus, dan bertempat di bekas gudang. Tema utama museum ini adalah karya seni unik dari Asia dengan penekanan pada kehadiran Portugal di negara-negara Timur.
Museum ini dibuka pada tahun 2008. Untuk mengubah bekas gudang menjadi museum, dibutuhkan sekitar 30 juta euro.
Koleksi museum dimiliki oleh Oriental Portugal Foundation dan termasuk spesimen Indo-Portugis, keramik Cina, Jepang dan Indonesia, tekstil, perabotan, lukisan dan topeng. Salah satu aula di museum ini didedikasikan untuk bekas jajahan Portugis di Timur. Pameran tersebut menciptakan kembali gambaran hari-hari ketika Portugal adalah salah satu negara paling berpengaruh di dunia dalam perdagangan rempah-rempah. Pengunjung dapat melihat pameran langka yang menceritakan kisah Katolik Asia dan mencerminkan keragaman budaya dan agamanya, termasuk salib langka, perhiasan, dan benda seni lainnya, serta peta dan cetak biru unik dari masa kolonial paling awal. Koleksi yang sangat menarik dapat ditemukan di aula "Dewa Asia". Para tamu museum juga dapat melihat pameran dari koleksi Kwok On yang luas, yang disumbangkan ke Oriental Foundation. Koleksi Kwok adalah kumpulan dari ribuan item berbeda yang berhubungan langsung dengan seni Asia, termasuk desain Hindu dan Buddha.
Museum ini memiliki pusat budaya, program yang meliputi pertunjukan, pertunjukan teater, konferensi, seminar, yang diadakan di auditorium pusat. Pusat pembelajaran menawarkan kursus yang memperkenalkan Asia, misalnya, budaya dan masakannya.