Deskripsi objek wisata
Masjid Raya Baiturrahman terletak di bagian tengah Banda Aceh, pusat pemerintahan dan kota terbesar di provinsi Aceh. Provinsi Aceh terletak di pantai utara Sumatera yang merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Sunda Besar dan merupakan pulau terbesar keenam di dunia.
Banda Aceh adalah rumah bagi lebih dari seperempat juta penduduk, dan kota ini juga menjadi terkenal setelah gempa bumi bawah laut di Samudra Hindia pada bulan Desember 2004, yang mengakibatkan tsunami yang menghancurkan. Sekitar 130.000 orang tewas, puluhan ribu terluka, dan bangunan hancur. Gempa ini tidak hanya mencapai pantai Indonesia, tetapi juga Sri Lanka, Thailand, dan India selatan. Perlu dicatat bahwa gempa bumi Samudra Hindia 2004 dianggap sebagai yang terkuat ketiga dalam seluruh sejarah pengamatan. Banda Aceh praktis terhapus dari muka bumi, butuh beberapa tahun untuk memulihkan kota.
Salah satu tempat wisata terpenting adalah Masjid Raya Baiturrahman, yang dianggap sebagai simbol masyarakat Aceh Austronesia - penduduk provinsi dengan nama yang sama. Akan menarik bahwa masjid ini selamat dari tsunami 2004, dan selama banjir setelah tsunami, banyak orang terselamatkan di kubah-kubahnya. Bangunan asli masjid ini dibangun pada tahun 1612, pada masa pemerintahan Sultan Aceh Iskandar Lumpur. Ada anggapan bahwa bangunan pertama masjid dibangun lebih awal, pada tahun 1292. Selama ekspansi Belanda, masjid dihancurkan. Pada tahun 1879, pembangunan masjid baru dimulai oleh penjajah Belanda sendiri sebagai tanda rekonsiliasi.
Awalnya, masjid ini memiliki satu kubah dan satu menara, tetapi selama rekonstruksi pada tahun 1935, 1958 dan 1982, lebih banyak kubah dan menara ditambahkan. Saat ini masjid tersebut memiliki 8 menara dan 7 kubah.