Pergi ke ibu kota Belanda, rata-rata turis memiliki gambaran kasar tentang apa yang terkenal dengan kota ini. Di Amsterdam, dalam 3 hari, semua orang ingin naik kanal di atas perahu, membeli bakiak kayu, melongo melihat penduduk Distrik Lampu Merah dan membeli beberapa umbi tulip untuk mencoba menanam bunga yang indah di rumah. Dan apa lagi yang bisa dan harus dilakukan di Amsterdam dalam 3 hari?
Ibukota museum dunia
Ibu kota Belanda pantas mendapatkan nama tidak resmi seperti itu, karena di jalan-jalannya terdapat eksposisi dengan makna dan konten yang paling berbeda:
- Museum Vincent Van Gogh, menampilkan para penggemar lukisan kanvas salah satu master paling terkemuka abad ke-19.
- Museum Pelayaran, yang eksposisinya memperkenalkan sejarah kemunculan dan perkembangan pembuatan kapal.
- Museum Sejarah Yahudi, tempat pameran didedikasikan untuk berbagai periode kehidupan seluruh bangsa.
- Museum House of the Rembrandt dengan contoh lukisan yang luar biasa milik kuas master terkenal.
- Istana kerajaan, di mana Anda tidak hanya dapat melihat bagaimana para raja hidup, tetapi juga sejenak membayangkan diri Anda sebagai anggota keluarga kerajaan.
- Museum tas, di dalam dindingnya para fashionista dan fashionista akan belajar tentang bagaimana aksesori paling populer sekarang muncul dan dari mana tas dibuat pada abad yang berbeda.
- Museum Berlian, yang pemotongannya pernah dianggap sebagai bisnis keluarga banyak pengrajin Belanda. Bentuk ideal yang diberikan pada berlian kasar di sini hampir tidak dapat dilampaui bahkan oleh pemotong modern yang menggunakan peralatan presisi tinggi.
- Museum Heineken, yang eksposisinya tidak hanya menarik dari sudut pandang pendidikan, tetapi juga rasanya enak. Tur termasuk mencicipi bir terkenal.
Tamasya seperti raja
Sekali di Amsterdam selama 3 hari, jangan membatasi diri untuk makan ikan haring bermerek dan menghilang di kedai kopi, kehilangan waktu yang berharga. Cara terbaik untuk membenamkan diri Anda dalam sejarah ibu kota Belanda adalah dengan berjalan kaki ke bekas balai kota di Dam Square. Hari ini rumah kediaman raja, dibangun pada pertengahan abad ke-17. Dibangun dengan gaya klasisisme Belanda, bangunan batu pasir kuning ini dimahkotai dengan kubah yang anggun. Di bagian paling atas terdapat baling-baling cuaca berbentuk perahu, yang keseluruhan pemandangannya menegaskan bahwa Belanda telah menjadi kekuatan maritim sejak dahulu kala.
Interior istana memberikan gambaran tentang kemewahan kerajaan yang sebenarnya, dan kanvas karya Rembrandt, Flink, dan orang Belanda hebat lainnya menekankan kesungguhan saat itu.