Lambang dan bendera ibu kota Portugis menggambarkan laut dan kapal layar. Simbol kota ini, yang selama berabad-abad merupakan salah satu pusat navigasi terpenting di Dunia Lama, dapat dilihat di berbagai tempat: di rumah dan di brosur iklan, di jendela toko, dan di lukisan karya seniman lokal. Lisbon dalam 3 hari adalah kesempatan besar untuk mengenal kota lebih baik, dari tempat kapal-kapal pergi di masa lalu, yang kaptennya tanpa rasa takut membajak laut dan menemukan daratan baru.
Harmoni gaya
Sejarah Lisbon memiliki lebih dari dua puluh abad, di mana ada banyak peristiwa cerah, perang, dan pergolakan. Kota ini menjadi contoh nyata bagaimana warisan dari era yang berbeda dapat digabungkan secara harmonis di jalan yang sama, dan gaya arsitektur dapat terjalin dalam pola yang rumit, tetapi sangat menyenangkan untuk dilihat.
Pusat kota adalah Palace Square-nya, yang dibangun kembali setelah gempa bumi. Itu terjadi pada 1755 dan praktis menghancurkan ibu kota Portugal sepenuhnya. Alun-alun yang dipugar hari ini adalah bangunan simetris, patung berkuda Raja Jose I, didirikan pada abad ke-18, dan tempat untuk bertemu dan berjalan-jalan baik warga kota maupun tamu.
Atas perintah ratu
Salah satu bangunan terindah di kota, kenalan yang harus dimasukkan dalam program tamasya "Lisbon dalam 3 hari" - Basilica da Estrela. Itu didirikan pada akhir abad ke-18 atas perintah ratu. Maria dari Portugal bersumpah untuk membangun sebuah kuil untuk menghormati kelahiran putranya. Dia menepati janjinya, tetapi Pangeran Jose meninggal tiba-tiba, dua tahun sebelum akhir pekerjaannya.
Basilika menjulang di atas kota, dan kubah seputih saljunya terlihat dari berbagai titik di Lisbon. Marmer tiga warna digunakan oleh pembangun untuk menghadap candi, dan daya tarik utamanya adalah pemandangan kelahiran, yang terdiri dari lima ratus tokoh. Pendiri kuil, Ratu Mary, dimakamkan di bawah kubah gereja.
Pemandangan Tagus
Pemandangan terbaik kota dan Sungai Tagus adalah dari dek observasi Pantheon Portugis Nasional - Gereja Saint Engrassia. Kuil yang didirikan pada 1682 ini berdiri di atas bukit, bentuknya berbentuk salib Yunani, dan konstruksi gereja yang panjang telah menjadi nama rumah tangga di Portugal. "Membangun Santa Engrassia" sekarang berarti pekerjaan panjang tanpa akhir pada sesuatu.
Terlepas dari konstruksi jangka panjang, kuil itu memukau dengan penampilannya yang megah, dan interiornya - mewah. Banyak tokoh terkemuka dimakamkan di Gereja Saint Engrassia, termasuk navigator Vasco da Gama, yang membawa kemuliaan maritim yang nyata ke tanah airnya.