Banyak negara Arab mengambil langkah independen pertama mereka di arena politik dunia. Acara utama meliputi pengenalan lambang resmi, lambang negara dan bendera nasional. Lambang Qatar, dalam hal ini, sangat berbeda dari kebanyakan lambang tradisional negara bagian planet ini.
Sebaliknya, itu menyerupai segel resmi, karena elemen tradisional seperti perisai dan penyangga penyangga, helm, dan penahan angin tidak ada. Dengan ini, penulis berusaha untuk menekankan kemerdekaan negara dari Eropa, untuk menunjukkan keinginan untuk menempuh jalan mereka sendiri.
Deskripsi lambang Qatar
Simbol resmi utama negara Timur Tengah memiliki bentuk bulat. Di tengah adalah elemen yang mencerminkan sejarah negara:
- menyilangkan pedang tradisional Arab;
- gelombang laut;
- perahu dhow;
- pohon palem adalah cerminan dari alam lokal.
Elemen-elemennya diatur pada latar belakang emas, garis besar lambangnya lebar, mengingatkan pada torus, sosok geometris dalam bentuk donat. Itu dicat dengan warna bendera nasional Qatar, sementara ada tulisan - nama negara (dalam dua bahasa).
Simbol penting dari lambang Qatar
Lambang pertama negara bagian ini muncul pada tahun 1966. Itu mirip dengan lambang modern, tetapi memiliki beberapa perbedaan. Di antara elemen berulang adalah pedang silang. Alih-alih pohon palem, cabang-cabang palem sebelumnya dicat, alih-alih ombak laut dan perahu dhow, cangkang mutiara hadir.
Beberapa simbol penting telah digantikan oleh yang lain. Berkenaan dengan jenis senjata tradisional pria Arab, semuanya jelas. Tanpa senjata seperti itu, dia tidak bisa meninggalkan rumah jika dia ingin tetap hidup. Sekarang senjata, sebagai bagian dari kostum nasional pria Qatar, digunakan dalam kasus luar biasa, misalnya, selama acara khusus, di pesta pernikahan, saat bertemu tamu penting dan pada hari libur nasional.
Bagi negara-negara Arab, akses ke laut (world ocean) sangat penting bagi perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara lain. Itulah sebabnya cangkang mutiara, yang melambangkan kerajinan tradisional Qatar, telah digantikan oleh perahu dhow dan ombak laut (samudera).
Kapal yang ringan dan tahan lama memiliki nama yang berbeda - bagala, sambuc, batella, dan dhow atau dhow adalah nama umum mereka. Teknologi manufaktur berakar pada zaman kuno, bahan utamanya adalah kayu jati, sangat ringan dan tahan lama. Oleh karena itu, di satu sisi, kapal-kapal ini dengan mudah bertahan dari badai dan badai laut, di sisi lain, mereka sangat lincah dan mudah menghindari musuh.