Ibu kota Lituania yang indah selama umurnya yang panjang telah menyaksikan banyak peristiwa besar, memenuhi misi ibu kota Kadipaten Agung Lituania, adalah pusat daya tarik bagi orang Lituania, Belarusia, Polandia, dan Yahudi. Pusat sejarah, yang disebut Kota Tua, masih menyimpan ingatan orang-orang hebat yang tinggal dan bekerja di sini, dan lambang Vilnius menceritakan tentang masa-masa yang lebih jauh.
Arti simbolis dari elemen lambang
Tanda heraldik utama ibu kota Lituania memiliki struktur komposisi yang agak rumit. Para ilmuwan di bidang lambang mencatat satu keanehan - pemegang perisai yang digambarkan pada lambang berukuran jauh lebih besar daripada perisai yang mereka pegang, yang cukup langka. Artinya, karakter ini diberi peran penting yang sama dengan elemen yang terletak di tengah.
Pertama-tama, komponen berikut dapat dibedakan pada simbol resmi utama Vilnius:
- perisai merah dengan gambar Santo Christopher membawa Yesus kecil di bahunya;
- pendukung berupa dua sosok perempuan;
- karangan bunga laurel memahkotai komposisi;
- motto yang tertulis pada kaset di bagian bawah.
Setiap fragmen didekomposisi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang juga penting. Misalnya, Santo Christopher hanya membawa Kristus di pundaknya dan menyeberangi sungai. Para wanita, yang terletak di kedua sisi perisai, tidak hanya menopang perisai ini: salah satunya memegang fasia lictors, dan yang kedua memegang timbangan, simbol keadilan, jangkar terletak di kakinya.
Karangan bunga laurel menempati tempat yang layak di lambang, bertindak sebagai simbol kemenangan atas musuh eksternal, yang banyak dimiliki oleh Lithuania dan Vilnius. Setiap foto berwarna akan menekankan bahwa karangan bunga diikat dengan pita yang dicat dengan warna bendera negara Republik Lituania.
Arti sejarah
Para ahli menyebut tahun berdirinya Vilnius - 1323, dan sudah tujuh tahun kemudian pemukiman perkotaan memiliki lambangnya sendiri. Menurut versi sejarawan, hingga abad XIV, simbol heraldik utama kota digambarkan dengan cara yang berbeda. Diyakini bahwa tempat sentral ditempati oleh Alcis, karakter mitologi Lituania, yang membawa istri tercintanya, Yanterite, melintasi sungai. Setelah penyebaran agama Kristen di negeri-negeri ini, lambang itu dipikirkan kembali.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa lambang Grand Duchy of Lithuania "Pursuit" mulai memenuhi misi simbol resmi Vilnius ketika kota itu menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia (diperkenalkan pada tahun 1845). Pada tahun 1990, setelah memperoleh kemerdekaan, penduduk pertama-tama mengembalikan lambang sejarah kota, dengan demikian menekankan kesetiaan pada tradisi dan kebanggaan dalam sejarahnya.