Deskripsi objek wisata
Pura Pura Jagatnakhta dibangun pada tahun 1953 dan didedikasikan untuk dewa Sanghyang Vidi Vasa. Sanghyang Vidi Vasa - dewa tertinggi, dianggap sebagai perwujudan kesatuan tatanan dunia, menggabungkan ketertiban dan kekacauan, serta inkarnasi dewa Wisna. Bangunan ini terletak di bagian timur Lapangan Puputan yang terkenal.
Pura Jagatnakhta adalah bangunan negara, oleh karena itu terbuka untuk dikunjungi oleh semua orang percaya, tanpa batasan. Semua hari raya juga dirayakan di pura ini, karena pura ini dianggap sebagai pura yang paling sentral di kota Denpasar. Meskipun orang Bali mengenal banyak dewa, kepercayaan pada satu dewa tertinggi (yang, bagaimanapun, mungkin memiliki banyak samaran) menunjukkan bahwa agama Hindu Bali menganut prinsip Pankasil, yaitu prinsip pertama - kepercayaan pada satu tuhan. Pankasil adalah lima prinsip falsafah nasional Indonesia, semacam amanat.
Padmasana pura Pura Jagatnakhta - pusat simbolis candi utama berbentuk teratai - terbuat dari koral putih, terdapat singgasana kosong di punggung kura-kura dan dua makhluk mistis mirip ular (naga). Tahta melambangkan surga, dan naga adalah simbol dasar dunia. Dinding candi dihiasi dengan ukiran yang menggambarkan adegan dari Ramayana dan Mahabharata, epos India kuno.
Setiap bulan, kuil ini menyelenggarakan dua festival - selama bulan baru dan bulan purnama. Selama festival, pura menampilkan pertunjukan menakjubkan yang menampilkan wayang kulit. Harus diingat bahwa Anda perlu membeli pakaian nasional sarung untuk mengunjungi candi ini.