Deskripsi objek wisata
Ada banyak taman berbeda di Den Haag, tetapi yang paling indah adalah taman perkebunan Clingendale. Sejarah perkebunan, dan karena itu taman, kembali lebih dari 500 tahun. Pada awal abad ke-17, sebuah rumah besar dibangun di sini dan sebuah taman ditata dengan gaya Prancis klasik. Perkebunan itu berganti pemilik beberapa kali, namun, taman terus dirawat dengan hati-hati. Sekarang bangunan itu milik kotamadya Den Haag dan menampung Institut Hubungan Internasional. Akses ke perkebunan terbuka sepanjang tahun.
Taman manor terdiri dari beberapa bagian. Ada taman Belanda, ditata pada tahun 1915 oleh Duchess Marguerite van Brinen. Namun, Taman Jepang Clingendale jauh lebih terkenal. Itu juga didirikan pada awal abad ke-20, dan Duchess, juga dikenal sebagai Lady Daisy, menghabiskan lebih dari satu tahun untuk pengaturannya. Dia sering bepergian ke Jepang, membawa kembali lentera dekoratif, patung, dan, tentu saja, tanaman untuk tamannya. Ini adalah taman bergaya Jepang pertama di Belanda. Ada taman lumut, jalan setapak yang dilemparkan ke sungai, dan paviliun taman untuk meditasi soliter. Taman dan tanamannya membutuhkan sikap yang sangat hati-hati, itulah sebabnya taman Jepang terbuka untuk umum hanya dari 30 April hingga pertengahan Juni.
Lady Daisy sangat menyukai anjing, dan hewan peliharaannya, yang telah meninggal karena usia tua, dimakamkan di taman di bawah pohon limau besar. Pada suatu waktu, bahkan ada monumen di kuburan mereka, tetapi kemudian Duchess memerintahkan mereka untuk dibuang ke tanah, tk. mereka bisa berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi penembak jitu.