Deskripsi dan foto Gereja Sao Goncalo (Igreja de Sao Goncalo) - Portugal: Amaranti

Daftar Isi:

Deskripsi dan foto Gereja Sao Goncalo (Igreja de Sao Goncalo) - Portugal: Amaranti
Deskripsi dan foto Gereja Sao Goncalo (Igreja de Sao Goncalo) - Portugal: Amaranti

Video: Deskripsi dan foto Gereja Sao Goncalo (Igreja de Sao Goncalo) - Portugal: Amaranti

Video: Deskripsi dan foto Gereja Sao Goncalo (Igreja de Sao Goncalo) - Portugal: Amaranti
Video: Unraveling: Black Indigeneity in America 2024, Juni
Anonim
Gereja São Gonçalo
Gereja São Gonçalo

Deskripsi objek wisata

Bagian depan Gereja São Gonçalo yang indah menghadap ke Sungai Tamega. Kuil ini dibangun pada abad ke-16 atas perintah Raja João III dari Portugal dan dengan partisipasi langsung dari istrinya, Ratu Catherine dari Austria.

Gereja ditahbiskan untuk menghormati imam Katolik Portugis dan pertapa Gonçalo, yang lahir di kota Amaranti. Setelah ziarahnya ke Yerusalem, Gonçalo tetap tinggal di kota. Ia kemudian menjadi biarawan ordo Dominikan, dan setelah kematiannya pada tahun 1560 ia dikanonisasi oleh Paus Pius IV. Santo Gonçalo dianggap sebagai santo pelindung pernikahan dan melahirkan anak, dan sangat dihormati di kota ini. Setiap tahun, pada hari Sabtu pertama di bulan Juni, Amaranti mengadakan pesta untuk menghormati Santo Gonçalo. Liburan dimulai dengan doa untuk pengantin, dan kemudian perayaan tradisional dimulai dengan tarian, musik, dan suguhan, di antaranya tentu ada kue gonsalush.

Bangunan gereja sangat indah dan tidak biasa dari segi arsitektur. Fasad gereja menghadap ke alun-alun kecil dan didekorasi dengan portal Mannerist yang luar biasa. Fitur fasad dianggap banyak patung batu yang terlalu jenuh. Dan juga galeri raja, di antaranya terdapat patung raja João III, Sebastian I yang Diinginkan, Enrique dari Portugal dan Philip II. Bagian atas gereja dilengkapi dengan kubah ubin. Di dalam kuil terdapat makam Santo Gonçalo dengan patungnya. Sayangnya, gambar tersebut telah hancur sebagian karena sering disentuh oleh orang-orang yang memujanya. Organ abad ke-18, yang didukung oleh patung-patung pahlawan mitos yang disepuh, menarik perhatian.

Foto

Direkomendasikan: