Bendera negara Republik Islam Mauritania diadopsi pada 1 April 1959. Ini berfungsi sebagai simbol integral negara bersama dengan lagu kebangsaan dan lambang.
Deskripsi dan proporsi bendera Mauritania
Bendera Mauritania memiliki bentuk persegi panjang klasik. Panjang bendera mengacu pada lebarnya dalam rasio 3: 2.
Bidang utama bendera negara bagian Mauritania dibuat dalam warna hijau tua. Di tengahnya ada bulan sabit yang melengkung ke bawah, menutupi bagian bawah bintang berujung lima. Bintang dan bulan sabit diterapkan dalam emas.
Bidang hijau spanduk adalah penghargaan untuk agama utama yang dianut di negara ini. Hijau selalu dianggap sebagai simbol Islam. Bintang dan bulan sabit juga didedikasikan untuk ini. Warna kuningnya melambangkan pasir Gurun Sahara, di wilayah tempat Mauritania berada.
Lambang atau lambang negara juga didasarkan pada bendera nasional Mauritania. Ini adalah lingkaran dengan batas putih. Di sepanjang bidang perbatasan, terdapat prasasti berwarna hijau dengan nama resmi negara, dibuat dalam dua bahasa: Arab di bagian atas lingkaran dan Prancis di bagian bawah.
Bagian tengah lambang negara adalah lingkaran hijau tua yang cocok dengan warna bendera Mauritania. Di lapangan hijau, bulan sabit yang terletak secara horizontal dan bintang berujung lima tertulis dengan emas. Dengan latar belakang mereka, kurma diaplikasikan dalam warna putih, yang buahnya merupakan dasar ekspor negara itu.
Sejarah bendera Mauritania
Bendera Mauritania pertama kali diusulkan pada tahun 1958 ketika negara itu diberikan status otonomi di Komunitas Prancis. Sebelumnya, selama lebih dari setengah abad, wilayah ini adalah milik Prancis.
Pada 1 April 1959, bendera Mauritania secara resmi disetujui, dan pada akhir 1960 negara itu memperoleh kemerdekaan dari Prancis. Sejak itu, bendera Mauritania, yang dikibarkan di semua tiang bendera negara, melambangkan kedaulatan dan kebebasan memilih negara Islam. Namun, bendera tersebut tidak mencerminkan situasi sebenarnya dengan kebebasan warga negara di negara tersebut. Mauritania adalah satu-satunya negara bagian di planet ini di mana perbudakan secara resmi ada dan hari ini sekitar seperlima dari penduduknya adalah milik tak berdaya dari kelas penguasa Berber.