Pasal keempat Undang-Undang Dasar Republik Arab Suriah menyatakan bahwa bahasa resmi Suriah adalah bahasa Arab. Selain versi sastra yang diadopsi secara resmi, beberapa variasi bahasa sehari-hari atau dialek banyak beredar di negara ini. Terlepas dari prevalensinya, para akademisi percaya bahwa bahasa Arab vernakular hanyalah bahasa yang terdistorsi dari orang-orang yang buta huruf.
Beberapa statistik dan fakta
- Lebih dari 15 juta orang berbicara bahasa Arab di Suriah.
- Di wilayah di sepanjang pantai Mediterania, dialek bahasa Arab Siro-Palestina tersebar luas, di mana hampir 9 juta penduduk republik berkomunikasi.
- Di wilayah Aleppo, Mesopotamia populer - setidaknya 1,8 juta pembicara.
- Di timur Gurun Suriah, ada hingga setengah juta penutur dialek bahasa Arab non-Ji.
- Minoritas nasional di Suriah berbicara dalam bahasa mereka sendiri. Yang paling populer adalah bahasa Armenia, Kurdi Utara, Adyghe, dan Kabardian.
- Bahasa Arab adalah salah satu dari enam bahasa resmi PBB dan sarana komunikasi antaretnis untuk semua negara Arab.
Arab: sejarah dan modernitas
Bahasa resmi Suriah dianggap oleh ahli bahasa milik keluarga Afrasia, dan di dunia digunakan oleh lebih dari 290 juta orang, 240 di antaranya bahasa Arab adalah bahasa ibu mereka. Bahasa Arab klasik adalah bahasa Al-Qur'an dan sering digunakan untuk tujuan keagamaan.
Sistem penulisan dibuat berdasarkan alfabet Arab, dan kosakatanya tidak banyak berubah selama berabad-abad dan masih menjadi leksikon bahasa Arab asli hingga saat ini. Bahasa Arab ditulis dari kanan ke kiri, huruf kapital tidak digunakan, dan tanda baca ditempatkan berlawanan, dari kiri ke kanan.
Standar tunggal hanya berlaku untuk sastra Arab modern, sementara dialek sangat berbeda satu sama lain di negara yang berbeda dan bahkan di wilayah yang berlawanan dari negara yang sama. Itulah sebabnya penutur yang berbeda dialek tidak selalu dapat saling memahami dalam berkomunikasi.
Catatan turis
Bahasa asing dipelajari secara luas di sekolah-sekolah Suriah, dan banyak penduduk kota di bawah 40 tahun berbicara bahasa Inggris atau Prancis. Tetapi situasi di Suriah akhir-akhir ini tidak terlalu kondusif untuk pariwisata, oleh karena itu lebih baik untuk menunda kunjungan ke negara itu sampai waktu yang lebih baik, sampai situasinya stabil.