Deskripsi objek wisata
Tanjung Chirakman terletak di pantai Laut Hitam, tiga kilometer selatan Kavarna, sebuah kota kecil dengan populasi sekitar 12 ribu jiwa. Para ilmuwan masih belum memiliki konsensus tentang sejarah asal usul nama tanjung, tetapi banyak yang condong ke versi bahwa "chirakaman" berarti "cahaya", "obor". Mungkin ini karena tanjung telah lama menjadi titik referensi kapal.
Sejarah Tanjung Chirakman sangat menarik: pemukim pertama menetap di sini pada abad ke-5 SM. NS. Karena gempa yang kuat, banyak bangunan hancur, tetapi, bagaimanapun, beberapa bertahan hingga hari ini. Wisatawan dapat mengagumi reruntuhan candi, tembok benteng, dan bangunan bersejarah lainnya. Pada tahun tujuh puluhan abad terakhir, sebuah kelompok yang dipimpin oleh Vasilev Vasilev menemukan bahwa di ujung tanjung ada sebuah gereja yang berasal dari periode Kekristenan awal. Pada 500 m dari tanjung, para arkeolog menemukan sebuah nekropolis besar, yang dibangun pada abad XIV-XVII.
Penggalian arkeologi telah berulang kali dilakukan di Chirakman. Barang-barang yang ditemukan: perhiasan emas dan perunggu, amphorae dan bejana, senjata, berbagai koin - sekarang disimpan di Museum Sejarah Kavarna. Banyaknya kekayaan yang ditemukan membuktikan fakta bahwa pada zaman kuno ada perdagangan aktif dengan kota-kota dan negara-negara tetangga. Pada tahun 1902, penduduk setempat menemukan harta karun di tanjung. Perhiasan emas dan patung-patung juga disumbangkan ke museum di Kavarna.
Di kaki Chirakman terdapat gua-gua di mana para arkeolog telah menemukan jejak kehidupan orang-orang zaman Neolitik (7-3 ribu tahun SM).