Deskripsi dan foto masjid Aslanhane Camii - Turki: Ankara

Daftar Isi:

Deskripsi dan foto masjid Aslanhane Camii - Turki: Ankara
Deskripsi dan foto masjid Aslanhane Camii - Turki: Ankara

Video: Deskripsi dan foto masjid Aslanhane Camii - Turki: Ankara

Video: Deskripsi dan foto masjid Aslanhane Camii - Turki: Ankara
Video: Kocatepe Camii yang Ikonik di Ankara: Tempat Terkenal yang Wajib Dikunjungi 2024, Juni
Anonim
Masjid Aslankhane
Masjid Aslankhane

Deskripsi objek wisata

Masjid Aslankhane di Ankara adalah masjid tua, yang dibedakan oleh arsitektur dan kekuatan strukturalnya yang tidak biasa. Masjid ini memiliki banyak nama di kalangan masyarakat, tetapi paling sering disebut Rumah Singa, karena di dinding yang berdampingan dengan masjid dan termasuk kompleks pemakaman, terdapat patung singa. Letaknya tidak jauh dari benteng Hisar. Itu dibangun oleh Seljuk pada abad ke-18 di wilayah bekas katedral Romawi.

Semua bangunan Seljuk menarik bagi sejarawan dan ilmuwan modern, karena mereka dibedakan tidak hanya oleh keindahan visual dan harmoni arsitektur, tetapi juga oleh kekuatannya yang luar biasa, yang membantu melawan zaman. Pembangun utama masjid adalah Ahi Sherafeddin, kepala persaudaraan agama Ahi. Masjid sering disebut dengan namanya, dan di seberang kuil adalah makamnya. Dalam pembangunannya, detail arsitektur digunakan, terutama pada desain struktur pendukung yang merupakan ciri khas zaman Romawi dan Bizantium, serta bahan bangunan dari reruntuhan bekas candi, misalnya marmer putih pada dekorasi bangunan. gerbang. Asal muasal masjid Seljuk ini dibuktikan dengan kehadiran mihrab klasik dengan dekorasi dinding enamel yang halus. Di dalamnya juga ada mimbar, dengan ukiran kenari.

Masjid ini memiliki ciri khas - kubah yang andal bertumpu pada dua puluh empat kolom, dihiasi dengan ukiran kayu, menciptakan kesan interior yang luar biasa. Masjid ini memiliki sejumlah besar relung berbeda yang dihiasi dengan ukiran. Karena dekorasi kayu yang melimpah, masjid ini juga disebut Masjid Hutan. Kuil ini juga terkenal karena telah melestarikan tempat tinggal lama para darwis, yang disebut tekke. Sebelumnya, menara masjid didekorasi dengan ubin biru, sebagaimana dibuktikan oleh pecahan dinding yang masih ada. Berkat elemen dekoratif ini, orang dapat membayangkan betapa megahnya masjid di zaman kuno.

Direkomendasikan: