Jika Anda bertanya kepada penduduk modern Rusia seperti apa lambang Mongolia atau benderanya, atau jalur perkembangan apa yang diikuti negara itu, maka tidak semua orang akan dapat menjawab. Satu-satunya hal yang dapat diingat adalah bahwa di masa Soviet ada Republik Rakyat Mongolia, yang memilih sosialisme.
Tonggak sejarah dalam sejarah
Lambang paling kuno di wilayah ini ada selama masa negara Hunnu dan mewakili matahari emas dan bulan sabit emas. Sejarah diam tentang simbol-simbol lainnya. Tetapi abad kedua puluh di Mongolia ditandai dengan perubahan yang sering dan utama dalam simbol-simbol utama negara:
- Rambu Soyombo, lambang kemakmuran (1911-1939);
- tanda yang sama ditambah cabang teratai - simbol kemenangan di Khalkin Gol (1939-1940);
- arat-penunggang kuda berlari kencang menuju matahari terbit (1940-1992).
Simbol nasional pada lambang modern
Lambang utama Mongolia muncul belum lama ini, pada tahun 1992, dan menandai dimulainya tahap baru dalam kehidupan negara setelah hilangnya Republik Rakyat Mongolia. Simbol utama negara yang baru mencerminkan tanda-tanda kuno yang penuh dengan makna mendalam dan warna primer.
Lambang terletak dengan latar belakang lingkaran biru, warnanya, tentu saja, menunjukkan langit. Sebuah pola berwarna emas, yang disebut "Tumen Nusan", membentang di sepanjang kontur lingkaran, melambangkan persatuan bangsa Mongolia. Tempat sentral pada lambang Mongolia ditempati oleh sosok kuda jantan, yang pada saat yang sama merupakan lambang nasional Soyombo. Sejak zaman kuno, kuda untuk Mongol adalah teman, penolong, penyelamat, pencari nafkah. Oleh karena itu, gambar hewan ini melambangkan kemerdekaan Mongolia, haknya untuk berdaulat dan memilih jalur pembangunan secara bebas.
Selain itu, tanda dan jimat penting lainnya terletak di lambang modern Mongolia. Misalnya, di bagian atas ada tempat untuk "chintamani" - jimat yang dapat memenuhi keinginan, secara bersamaan menunjukkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Banyak orang Rusia menganggap Mongolia sebagai wilayah yang datar, hampir seperti gurun pasir. Tetapi juga memiliki gunungnya sendiri, yang sangat dibanggakan oleh penduduk setempat. Itulah sebabnya mereka ditempatkan di lambang, di bagian bawahnya. Simbol penting lainnya terletak di sini - roda (dharmachakra), yang merupakan milik agama Buddha, yang dianut oleh sebagian besar penduduk negara itu. Syal ritual, yang disebut hadak, membungkus roda ini.